NATUNATODAY - Penantian warga Sedanau Kecamatan Bunguran Barat khususnya yang tinggal di Jalan Panglima Hujan untuk menikmati jalan yang mulus akhirnya segera terwujud.
Perbaikan jalan Panglima Hujan yang tiap tahunya mereka usulkan selalu belum terealisasi, kini di tahun 2023 jalan tersebut dalam proses pekerjaan.
Kondisi jalan yang rusak parah sebelumnya, sering dikeluhkan oleh warga dan tak jarang saat terjadi hujan menutupi sebagian ruas jalan yang mereka lalui digenangi air.
Baca Juga: Polri Tetapkan Panji Gumilang Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penistaan Agama
Untuk itu, Pemerintah Daerah Natuna menempatkan usulan masyarakat untuk perbaikan jalan Panglima Hujan tersebut menjadi rencana pembangunan daerah skala prioritas.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi yang datang dan monitor langsung di lokasi pekerjaan di Kelurahan Sedanau, Sabtu 5 Agustus 2023.
Kedatangan Bupati Natuna didampingi oleh beberapa kepala OPD Pemkab Natuna.
Baca Juga: Bank Indonesia Mencatat Ada Dana Asing Masuk ke Indonesia Sebesar Rp5,33 Triliun
Wan Siswandi juga menyampaikan beberapa hal yang membuat terlambatbya perbaikan jalan tersebut.
Menurutnya, salah satu faktor adalah kecilnya APBD Natuna ditambah lagi dengan adanya kasus wabah Covid-19 yang banyak menyita anggaran daerah.
"Meski terlambat, alhamdulillah kita dapat memenuhi dan melaksanakan pekerjaan jalan yang menjadi usulan dari masyarakat," ungkap Wan Siswandi.
Baca Juga: Dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Natuna, Pembukaan Festamaga 2023 Berlangsung Meriah
Di luar jam kantor, Wan Siswandi sengaja pergi memantau langsung pelaksanaan pekerjaan, untuk memastikan semuanya dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan, sehingga kualitas jalan benar-benar sesuai dengan harapan.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Natuna, Agus Supardi menerangkan bahwa, pekerjaan tersebut untuk meningkatkan kualitas jalan, dengan menggunakan batu dan bahan material lainya sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Pekerjaan tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp1,8 milyar rupiah dari APBD Natuna.
Bukan itu saja, kata Agus, saat lelang pekerjaan, pihaknya juga menyertakan syarat agar batu dan pasir bukn saja berkualitas, namun juga harus berasal dari luar Sedanau.
"Karena Sedanau wilayahnya kecil, jadi kita ingjn pasir dan batu didatangkan dari luar Sedanau," terang Agus.
Selain itu, Dinas PU juga meminta pelaksan kegiatan menggunakan alat utama pekerjaan berupa mobil mixer atau mobil molen dengan kapasitas 3 M3 (meter kubik) dan eskavator untuk memasukan material pasir dan batu ke mobil mixer.
Baca Juga: Jadilah Pemilih Cerdas Sukseskan Pemilu 2024
"Penggunaan mobil mixer, akan memberikan keyakinan kita sehingga campuran bahan bahan akan menjadi lebih baik, juga untuk mensiasati perubahan cuaca, jika terjadi hujan dalam waktu yang lama," tutup Agus. ***