Merawat Nilai-Nilai UMKM ASEAN

- 10 September 2023, 23:25 WIB
Tenun motif Dayak Iban, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang berusia 100 tahun dari Oerip Indonesia di ASEAN Weekend Market. -f/istimewa/Donna/Tim Komunikasi dan Media KTT ke-43 ASEAN 2023
Tenun motif Dayak Iban, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang berusia 100 tahun dari Oerip Indonesia di ASEAN Weekend Market. -f/istimewa/Donna/Tim Komunikasi dan Media KTT ke-43 ASEAN 2023 /

NATUNATODAY - Dian Oerip tampak sibuk berbincang dengan salah satu pengunjung gerai wastra miliknya di acara ASEAN Weekend Market. Dengan antusias, Ia terlihat menerangkan kain tenun Dayak Iban khas Kalimantan Barat berusia lebih dari seratus tahun yang dijadikan salah satu koleksi busana premium Oerip Indonesia.

“Ini koleksi premium kami. Motifnya sangat detail, pembuatnya juga sudah meninggal dunia. Mungkin, tidak ada lagi yang bisa membuat seperti ini,” terang perempuan asal Ngawi, Jawa Timur itu.

Pemilik nama lengkap Dian Errakumalasari itu menjelaskan semua kain tenun yang dijadikan busana premium berasal dari koleksi pribadinya selama menjelajah Nusantara. Ia selalu mencari kain tua di setiap daerah yang ia kunjungi.

Baca Juga: Di Balik Langkah Nyaman Tamu Negara KTT ASEAN

“Khusus untuk kain lama itu adalah kisah perjalananku ke pelosok. Saya tanya bu ada kain tua nggak, karena mereka juga nggak akan sembarang ngasih, ada yang peninggalan dari nenek moyangnya ada karena kebutuhan uang,” ujar kata penyuka traveling ini saat disambangi Tim Media dan Komunikasi KTT ke-43 ASEAN di sela-sela ASEAN Weekend Market, Minggu, 3 September 2023.

Acara yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) tersebut memang bertujuan mendorong kinerja pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari negara-negara ASEAN. Diharapkan pelaku usaha dapat saling mempromosikan produknya sekaligus membuka potensi kolaborasi satu sama lain.

Identitas Indonesia dalam tenunan

Wastra nusantara, lanjut Dian, adalah identitas Indonesia dan patut dibanggakan. Hal inilah yang membuat lulusan Teknik Kimia ini mendedikasikan hidupnya merawat dan memopulerkan wastra nusantara baik di dalam maupun di luar negeri.

Baca Juga: Daftar Lebih Awal, Warga Rempang Batam Dapat Prioritas Pilih Rumah Ganti

“Awalnya saya suka traveling keliling Indonesia melihat di pelosok dari Sabang sampai Merauke ada kain tenun. Menurut saya bagus sekali dari warna, motif dan filosofinya. Kenapa kita tidak bangga dengan kain Indonesia?” ujarnya.

Halaman:

Editor: Dani Ramdani

Sumber: Asean2023.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah