Taufik Basari: Pungli di Rutan KPK Menyedihkan

- 29 April 2024, 23:58 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari
Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari /Karawangpost/Foto/DPR-RI

 

NATUNATODAY (JAKARTA) - Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari menyoroti temuan 93 pegawai KPK yang terlibat dalam dugaan pungutan liar (Pungli) di rumah tahanan (Rutan) KPK. Ia menilai temuan itu sangat menyedihkan sebab terjadi di dalam lembaga yang seharusnya dapat dipercaya masyarakat sebagai pemberantasan praktik kecurangan dan korupsi.

"Ini satu hal yang sangat menyedihkan ya, ketika Pungli justru terjadi di dalam tugas yang menjadi tanggung jawab dari KPK," kata Tobas sapaan akrabnya kepada Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024.

Apabila evaluasi tidak segera dilakukan, Tobas meyakini tingkat kepercayaan masyarakat kepada KPK akan semakin jeblok.
 
Politisi Fraksi Partai NasDem ini pun meminta agar temuan itu dievaluasi total. Ia meminta agar penindakan hukum ditegakkan kepada para oknum yang terlibat dan KPK wajib mengevaluasi sistem yang berjalan saat ini.

Tobas menegaskan evaluasi harus dilakukan dari akar masalah. Menurutnya, bisa jadi praktik tersebut memang bukan sekali terjadi di KPK. Apabila evaluasi tidak segera dilakukan, Tobas meyakini tingkat kepercayaan masyarakat kepada KPK akan semakin jeblok.

Baca Juga: Dukungan Penuh Dari Kapolda Kepri Untuk MBS United dalam Kompetisi Liga 3 Indonesia

"Jadi peristiwa (Pungli) yang tidak dapat terkontrol ataukah sebenarnya ini sudah menjadi suatu hal yang biasa? yang berarti sudah bobrok sekali kalau ini menjadi suatu hal yang biasa," katanya.

Dewan Pengawas (Dewas) KPK sebelumnya mengungkap nilai Pungli yang melibatkan 93 pegawai mencapai Rp6,14 miliar. Anggota Dewas KPK Albertina Ho mengatakan dari jumlah itu setiap oknum menerima besaran bervariasi mulai dari Rp1 juta hingga Rp500 juta. Total angka Rp6,14 miliar merupakan akumulasi sejak Desember 2021-Maret 2022.

Halaman:

Editor: Dani Ramdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah