Filipina dan AS Patroli Gabungan, Kapal Induk sampai Kapal Perusak Dikerahkan ke Laut Cina Selatan

- 4 Januari 2024, 23:34 WIB
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Romeo Brawner Jr. berbicara kepada media di samping Panglima Komando Barat Laksamana Madya Alberto Carlos saat konferensi pers di Komando Barat di Puerto Princesa, Palawan, Filipina, 10 Agustus 2023. REUTERS/Eloisa Lopez/
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Romeo Brawner Jr. berbicara kepada media di samping Panglima Komando Barat Laksamana Madya Alberto Carlos saat konferensi pers di Komando Barat di Puerto Princesa, Palawan, Filipina, 10 Agustus 2023. REUTERS/Eloisa Lopez/ /

NATUNATODAY - Filipina dan Amerika Serikat memulai patroli gabungan selama dua hari di Laut Cina Selatan pada hari Rabu, kata militer Filipina dalam sebuah pernyataan, sebuah tindakan yang kemungkinan besar akan membuat Tiongkok marah.

Dilansir Natuna Today dari Reuters pada Kamis, 4 Januari 2024. Kerja sama keamanan antara kedua negara yang bersekutu dalam perjanjian tersebut meningkat tahun lalu di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan, di mana Filipina dan Tiongkok saling menyalahkan atas serentetan konflik yang terjadi.

Filipina dan AS pertama kali meluncurkan patroli bersama pada bulan November, mengadakan latihan militer selama tiga hari di perairan dekat Taiwan dan di Laut Filipina Barat, istilah Manila untuk perairan Laut Cina Selatan yang berada dalam zona ekonomi eksklusifnya.

Militer Filipina mengatakan patroli gabungan kedua mereka minggu ini melibatkan empat kapal dari angkatan laut Filipina dan empat kapal dari komando Indo-Pasifik A.S. yang mencakup sebuah kapal induk, sebuah kapal penjelajah, dan dua kapal perusak.

Baca Juga: Kecelakaan di Jepang Menandai Ujian Bagaimana Jet Karbon Baru Mengatasi Bencana

Panglima angkatan bersenjata Filipina Romeo Brawner mengatakan kegiatan militer gabungan kedua minggu ini menandai “lompatan signifikan” dalam aliansi Manila dengan AS dan interoperabilitasnya dengan militer Amerika.

“Aliansi kami lebih kuat dari sebelumnya, mengirimkan pesan kepada dunia. Kami memajukan tatanan internasional berbasis aturan dan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dalam menghadapi tantangan regional,” kata Brawner.

Halaman:

Editor: Dani Ramdani

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x