Laut Cina Selatan Memanas, Tiongkok Anggap Tindakan Filipina Sebagai Provokasi dan Pelecehan

- 31 Desember 2023, 00:52 WIB
Personil Penjaga Pantai Filipina melihat melalui teropong saat melakukan misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang mendarat di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. -f/REUTERS/Adrian Portugal/
Personil Penjaga Pantai Filipina melihat melalui teropong saat melakukan misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang mendarat di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. -f/REUTERS/Adrian Portugal/ /

 

NATUNATODAY - Tiongkok pada hari Kamis mengatakan pihaknya tidak akan menutup mata terhadap “provokasi dan pelecehan” yang berulang kali dilakukan oleh Filipina, di tengah meningkatnya ketegangan terkait serentetan perselisihan di Laut Cina Selatan.

Dilansir Natuna Today dari Reuters pada Minggu, 31 Desember 2023. Manila awal bulan ini menuduh penjaga pantai dan milisi maritim Tiongkok berulang kali menembakkan meriam air ke kapal-kapal pasokan mereka, sehingga menyebabkan “kerusakan mesin yang serius” pada salah satu kapal, dan “sengaja” menabrak kapal lainnya.

Menyebut tuduhan itu sebagai “hanya kebohongan belaka,” Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan, mengatakan pihak Filipina bersikeras mengirim kapal untuk “menyusup ke” perairan dekat perairan dangkal yang disengketakan dan “secara proaktif menabrak” kapal Penjaga Pantai Tiongkok.

Pada konferensi pers, Wu mengatakan Penjaga Pantai Tiongkok mengambil tindakan penegakan hukum yang dapat dibenarkan dan sah.

Baca Juga: Sejarah Komando Armada I, Salah Satu Gugus Tempurnya ada di Natuna

“Tiongkok selalu berkomitmen untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi serta melakukan upaya bersama untuk menjaga stabilitas maritim, namun kami tidak akan menutup mata terhadap provokasi dan pelecehan yang berulang kali dilakukan Filipina,” kata Wu.

Seorang juru bicara militer Filipina mengatakan awal pekan ini bahwa negaranya tidak memprovokasi konflik di Laut Cina Selatan, setelah media pemerintah Tiongkok menuduh Manila mengandalkan dukungan AS untuk terus memusuhi Tiongkok.

Hubungan antara kedua negara bertetangga terkait Laut Cina Selatan ini memburuk di bawah kepemimpinan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan Manila beralih kembali ke Amerika Serikat, yang mendukung negara Asia Tenggara tersebut dalam sengketa maritimnya dengan Tiongkok.

Halaman:

Editor: Dani Ramdani

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x