Sengketa Tiongkok dan Filipina di Laut Cina Selatan Semakin Memanas

- 31 Desember 2023, 00:43 WIB
Sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok menggunakan meriam air terhadap kapal pasokan Filipina yang menuju ke Second Thomas Shoal yang disengketakan, di Laut Cina Selatan, 10 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS/File Foto Memperoleh Hak Lisensi
Sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok menggunakan meriam air terhadap kapal pasokan Filipina yang menuju ke Second Thomas Shoal yang disengketakan, di Laut Cina Selatan, 10 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS/File Foto Memperoleh Hak Lisensi /

 

NATUNATODAY - Para menteri luar negeri dari blok regional Asia Tenggara ASEAN pada hari Sabtu menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan yang menurut mereka dapat mengancam perdamaian regional dan mendesak dilakukannya dialog damai antar pihak.

“Kami prihatin dengan perkembangan terkini di Laut Cina Selatan yang dapat merusak perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan,” kata para diplomat utama blok tersebut dalam sebuah pernyataan dilansir Natuna Today dari Reuters pada Minggu, 31 Desember 2023 malam.

Pernyataan itu muncul ketika Tiongkok dan Filipina saling tuding dalam beberapa bulan terakhir atas serangkaian pertikaian maritim dan ketika Manila menyebutkan perlunya mengubah pendekatannya karena upaya diplomatik menuju ke “arah yang buruk”.

Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut sebagai "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.

Baca Juga: Sejarah Komando Armada I, Salah Satu Gugus Tempurnya ada di Natuna

Para menteri luar negeri ASEAN juga menegaskan kembali perlunya “menahan diri dalam melakukan aktivitas yang dapat memperumit atau meningkatkan perselisihan”.

“Kami menegaskan kembali pentingnya dialog damai yang memberikan kontribusi konstruktif terhadap peningkatan stabilitas regional dan kerja sama di bidang maritim.”

ASEAN dan Tiongkok telah berupaya untuk menciptakan kode etik di Laut Cina Selatan, sebuah rencana yang sudah ada sejak tahun 2002. Namun kemajuannya berjalan lambat meskipun ada komitmen dari semua pihak untuk memajukan dan mempercepat proses tersebut.

Halaman:

Editor: Dani Ramdani

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x