Krisis Kemanusiaan di Gaza: Ratusan Ribuan Warga Palestina Mengungsi

- 15 Oktober 2023, 12:49 WIB
Warga Palestina yang sebagian besar anak-anak dan perempuan panik saat wilayahnya di Gaza digempur habis-habisan oleh pasukan Israel.
Warga Palestina yang sebagian besar anak-anak dan perempuan panik saat wilayahnya di Gaza digempur habis-habisan oleh pasukan Israel. /Foto/DCI Palestine

NATUNATODAY - Gaza mengalami krisis kemanusiaan yang mendalam, dengan lebih dari 338.000 warga Palestina terpaksa mengungsi akibat serangan udara Israel yang menghancurkan tempat tinggal mereka, demikian yang diungkapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam situasi yang semakin genting, muncul seruan mendesak untuk membuka jalur pasokan bantuan yang aman dan membangun koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga Palestina meninggalkan zona konflik. Banyak rumah telah hancur akibat serangan udara, memaksa warga untuk mencari perlindungan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menekankan perlunya memastikan pasokan makanan, bahan bakar, dan air dapat mencapai warga sipil Gaza di tengah pemboman dan blokade Israel.

"Ketika kita berhadapan dengan situasi seperti ini, akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan adalah suatu keharusan," tegas Antonio Guterres.

Baca Juga: Pulau Subi Akan Tenggelam, Warga Siap Tolak Tambang Pasir Kuarsa

Sejak serangan Hamas pada akhir pekan lalu, Israel telah menerapkan pengepungan di Gaza, yang memutus pasokan listrik, bahan bakar, makanan, barang, dan air. Pasokan listrik di Gaza pun mati total setelah pembangkit listrik tunggal di wilayah itu kehabisan bahan bakar.

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menyatakan bahwa ratusan ribu pasukannya berada di dekat perbatasan Jalur Gaza dan siap untuk menjalankan misi yang telah diberikan. IDF juga telah mengirim pasukan infanteri, tentara bersenjata, dan korps artileri, serta mengaktifkan 300.000 pasukan cadangan di dekat perbatasan Gaza.

Mereka memiliki misi untuk memastikan bahwa Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, tidak akan memiliki kemampuan militer untuk mengancam atau membahayakan warga sipil Israel saat perang berakhir. Situasi di Gaza semakin tegang, dan komunitas internasional terus memantau perkembangan dengan khawatir.***

Editor: Ridwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x