NATUNATODAY - Isu Palestina menjadi sorotan ketika militer Israel mengumumkan rencana serangan yang melibatkan operasi darat, udara, dan laut terhadap Gaza. Warga Gaza bagian utara, yang berjumlah sekitar 1,1 juta orang, diberikan peringatan untuk segera pindah ke bagian selatan dalam waktu 24 jam.
Meskipun belum ada detail jelas mengenai kapan serangan akan dilaksanakan, serangan darat Israel ke Gaza diperkirakan akan segera terjadi. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberi sinyal bahwa "tahap selanjutnya akan segera tiba."
Israel telah langsung meminta penduduk Gaza untuk meninggalkan wilayah bagian utara demi "keamanan dan perlindungan" mereka, sementara pasukan Israel berkumpul untuk persiapan serangan darat.
Namun, PBB mengecam tegas perintah tersebut dan menganggapnya "mustahil" bagi warga Palestina untuk sepenuhnya mematuhi. PBB juga memberikan peringatan bahwa seruan ini akan mengakibatkan "konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengecam keras perintah Israel untuk mengevakuasi 22 rumah sakit di Gaza utara yang merawat lebih dari 2.000 pasien. WHO menyatakan bahwa nyawa pasien yang tengah dirawat intensif, bayi yang baru lahir, dan pasien lainnya kini dalam bahaya.
"Memaksa lebih dari 2.000 pasien untuk pindah ke Gaza selatan… sama saja dengan hukuman mati," demikian pernyataan WHO.
WHO menegaskan bahwa banyak petugas kesehatan memilih untuk tetap tinggal, daripada mengambil risiko memindahkan pasien mereka yang sakit kritis, suatu tindakan yang disebut sebagai "mustahil."