50 Pekerja dari Pulau Jawa Didatangkan Gesa Pembangunan Huntap Relokasi Longsor Serasan

- 28 April 2023, 14:55 WIB
Progres pembangunan Hunian Tetap Relokasi Longsor Serasan -f/istimewa
Progres pembangunan Hunian Tetap Relokasi Longsor Serasan -f/istimewa /

NATUNATODAY - Proses penanganan bencana longsor di Kecamatan Serasan terus digesa oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Diketahui sebelumnya bencana tanah longsor yang terjadi pada Maret 2023 tersebut menyebabkan kerusakan rumah warga dan korban jiwa.

Menteri Basuki mengatakan, prioritas penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana longsor adalah relokasi permukiman warga.

Relokasi dilakukan melalui pembangunan hunian tetap (huntap) yang lahannya disediakan oleh pemerintah daerah.

Baca Juga: Wabup Rodhial Pastikan Natuna Ikut Serta Dalam STQH Provinsi Kepri di Karimun

Baca Juga: Hasil Seleksi Calon PPPK Kemenag Diumumkan Hari Ini, Masa Sanggah Hingga 30 April 2023

Huntap dengan teknologi rumah khusus tahan gempa atau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tersebut ditargetkan siap digunakan pada akhir Juni 2023.

"Segera mobilisasi 100 unit RISHA dari stok di Palembang untuk huntap di titik relokasi yang sudah disiapkan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Natuna yang aman dari risiko longsor. Untuk mempercepat pembangunannya libatkan masyarakat terdampak di Kecamatan Serasan," kata Menteri Basuki dikutip Natuna Today dari halaman resmi Kementerian PUPR, Jumat, 28 April 2023.

Menteri Basuki memperkirakan jika lahan sudah siap, maka pembangunan infrastruktur permukimannya dapat selesai dalam waktu 3 bulan.

Ini karena metode knock down atau merangkai komponen dalam mendirikan RISHA yang relatif cepat.

Baca Juga: Momentum Apel Perdana, Wabup Rodhial Ajak ASN Jadi Teladan di Tengah Masyarakat

Baca Juga: Ketua Komisi I DPR RI Minta Pemerintah Tegas Tangani Kekerasan KKB di Papua

Lokasi huntap juga dilengkapi dengan utilitas antara lain jaringan air bersih, sanitasi dan mushola.

Rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di Kepulauan Natuna tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi membangun permukiman baru yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana (build back better).

Relokasi bagi 100 rumah warga terdampak penting dilakukan karena berada di zona merah kerentanan tinggi terhadap bencana longsor.

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, saat ini, RISHA yang telah lengkap terinstal ada 2 unit.

Baca Juga: Rekrutmen Taruna Taruni AAL 2023 Dibuka, Berikut Link dan Syarat Pendaftarannya

Baca Juga: Eddy Soeparno Minta Peneliti BRIN Pengancam Warga Muhammadiyah Harus Ditindak Tegas

“Sementara, 53 unit telah terpasang pondasi batu kali, dan masing-masing 1 unit telah terpasang sloof RISHA dan pasangan rangka baja ringan, serta 1 unit telah terpasang dinding bata sehingga progresnya sudah” jelas Iwan.

Iwan menambahkan, pekerjaan akan dimulai kembali pada Rabu 26 April 2023, sambil menunggu lansir material RISHA.

“Menunggu mobilisasi Exca PC150 dari Serasan Timur, pekerjaan akan dimulai pada Rabu karena masih ada pekerja yang berada di pulau seberang. Rencananya, pada awal Mei mendatang akan ada tenaga kerja tambahan dari Jawa sebanyak 50 orang,” tambah Iwan.

Sebelum program relokasi huntap dilaksanakan sebagai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Baca Juga: Polsek Bunguran Barat Lakukan Pengamanan Arus Balik Mudik di Pelabuhan Binjai

Baca Juga: Buntut Kasus Anaknya, AKBP Achirudin Hasibuan Akhirnya Dicopot Dari Jabatannya

Kementerian PUPR juga telah melakukan penanganan tanggap darurat bencana longsor di Natuna dengan mengerahkan alat berat.

Alat berat dipergunakan untuk membantu proses evakuasi, pembersihan lumpur, dukungan sarana dan prasarana bagi pengungsi, dan membuka jalur terdampak longsor. ***

Editor: Dani Ramdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah