Layanan Pusat Data Nasional Diserang Kok Alhamdulillah!

- 30 Juni 2024, 19:10 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta -f/istimewa
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta -f/istimewa /

NATUNATODAY (JAKARTA) - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyentil Menkominfo Budi Arie lantaran menyebut alhamdulillah jika peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya pelakunya bukan dari aktor negara (state actor). Sukamta menyebut Budi Arie semestinya mengucap innalillahi, sebab kejadian tersebut sudah sepatutnya tak ada yang perlu disyukuri.

"Saya satu sisi senang ya Pak Menteri jadi religius. Bersyukur di tengah serangan (siber) begini. Tapi, saya prihatin Bapak bersyukur di tengah serangan yang hebat begini bagi negara, Pak," ujar Sukamta dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Kemenkominfo dan BSSN, di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024)

Ia mengatakan, Budi Arie mestinya mengucapkan innalillahi lantaran pusat data nasional sudah diserang hingga melumpuhkan beberapa layanan. Sukamta mempertanyakan hal itu.

"Tapi menurut saya lebih tepat innalillahi dibanding alhamdulillah, Pak. Karena ini persoalan national security yang saya ungkap tadi itu punya BAIS (Badan Intelijen Strategis milik TNI), punya Polri Pak, dijual bebas file-nya sekarang bahkan bisa di-download. Begitu kok alhamdulillah, Pak. Harusnya innalillahi, Pak," sebut Sukamta.

Baca Juga: Revisi UU Kepariwisataan Tekankan Perubahan Paradigma Menjadi 'Quality Tourism'

Ia mengungkapkan jika dirinya menyikapi hal itu, tentu akan mengucapkan innalillahi, sebab kaitannya adalah keamanan nasional yang terancam.

"Yang tadi dari Telkom, Windows, backup apa, kan pintu masuknya justru dari situ Pak, masuk ke seluruh server Pak. Jangan mengecilkan (persoalan), Pak," tambah Politisi Fraksi PKS ini.

Budi Arie sebelumnya mengatakan peretas ransomware ke PDNS di Surabaya bukan dari unsur suatu negara. Melainkan, murni individu yang bersifat komersil meminta uang. Menurutnya hal itu perlu disyukuri dahulu oleh Indonesia.

"Dalam serangan siber ini selalu analisanya dua aja. Ini state actor (aktornya negara) atau non state actor (aktor bukan negara). Tapi di forum ini saya ingin tegaskan bahwa kesimpulan mereka ini non state actor dengan motif ekonomi. Itu udah alhamdulillah dulu. Karena kalau yang nyerang negara, berat," kata Budi Arie dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI.

Baca Juga: Perlu Langkah Strategis dan Berkualitas Majukan Kepariwisataan

Budi Arie mencontohkan negara lain, seperti Arab Saudi yang pernah diserang oleh hacker dari Iran. Menurutnya, serangan itu justru semakin sulit dituntaskan. Ia berharap serangan siber ke PDNS bisa segera teratasi.***

Editor: Dani Ramdani


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah