Network
NATUNATODAY - KRI Imam Bonjol-383 ternyata punya sejarah panjang di Laut Natuna Utara, sempat bersitegang dengan kepala Cina yang masuk tanpa izin di perairan Natuna.
Diberitakan bahwa kapal ini sempat menembak kapal China yang memasuki tanpa ijin perairan Natuna pada 12 Juni 2016 lalu.
Kapal ini juga dipakai rapat oleh Presiden Joko Widodo dan jajarannya di Laut Natuna Utara.
Dikutip dari berbagai sumber inilah KRI Imam Bonjol, diketahui bahwa KRI Imam Bonjol adalah korvet Kelas Parchim dibuat untuk Volksmarine/AL Jerman Timur pada akhir 70-an.
Baca Juga: Panwaslu Bunguran Timur Laksanakan Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Aparatur Pengawas Pemilu
Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam di perairan dangkal/pantai. Indonesia mengakuisisi kapal ini pada tahun 1993, dan oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli di laut untuk jangka waktu yang lama.
KRI Imam Bonjol diberi nomer lambung 383, nama kapal ini di ambil dari nama seorang ulama sekaligus Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol.
Karakteristik umum
- Berat benaman 793 ton (standar), 854 ton (beban penuh)
- Panjang 75,2 m
- Lebar 9,78 m
- Draft 2,65 m
- Tenaga penggerak menggunakan 3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp
- Kecepatan 24,7 knot
- Jarak tempuh 2.100 nm pada 14 knot
Awak kapal bisa menampung 62 orang
Sonar dan Radar
- Radar MR-302/Strut Curve
- Radar kontrol tembakan MR-123
- Vympel/Muff Cob
Baca Juga: 45 Unit Rumah Huntap Korban Longsor Serasan Tahap I Diserahkan Bupati Natuna
Persenjataan dan Elektronik
- 2 x SA-N-5 SAM/Strela
- 2 x 57 mm gun (1x2)
- 2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630
- 2 x RBU-6000 -peluncur roket anti kapal selam
- 4 x 400 mm tabung torpedo
- 60 x ranjau
- Sonar MG-322T
- Decoy PK-16 decol RL. ***
