Pertemuan tersebut menurut Danlanud RSA dihadiri oleh Danlanud Ranai Letkol Pnb Sumihar Sihotang, Camat Bunguran Timur, Edwar Mushalli dan Lurah Ranai, Anwar Saleh.
Rencana pembangunan jalan Sihotang diinisiasi mengingat saat itu kondisi jalan di Kampung Air Lakon saat itu hanya berupa jalan setapak yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, karena lahan disekitar jalan tersebut sebagian besar rawa dan saat hujan jalan tersebut tertutup banjir.
Baca Juga: Akan Ada Takbir Keliling Sambut Hari Raya Idul Fitri di Natuna, Simak Rute Yang Dilewati
Kegiatan Pengerjaan Jalan Sihotang
Selanjutnya Kolonel Jajang menceritakan, proses pengerjaan jalan Sihotang dimulai pada akhir bulan Agustus 1989, pada pengerjaan melibatkan anggota TNI AU dan masyarakat.
"Anggota Lanud Ranai, Satrad 212, Personil BKO Paskhas dan masyarakat serta pelajar SMU 1 dan Pramuka, namun pengerjaan selanjutnya dilakukan oleh anggota Lanud Ranai," terangnya.
Selama pengerjaan jalan tersebut Lanud Ranai menurunkan 20 sampai 30 personil (1 SST) setiap harinya secara bergantian mulai pukul 07.00 sampai dengan 16.00 WIB.
Pengerjaan jalan tersebut meliputi pelebaran, perataan jalan, penebangan pohon-pohon besar dan pembabatan semak-semak yang berada di sisi bahu jalan yang berada di sisi bahu jalan yang semuanya dilaksanakan secara manual.