Cerita Sihotang, Mantan Danlanud Ranai Yang Namanya Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Natuna

18 April 2023, 19:47 WIB
Proses pengerjaan Jalan Sihotang -f/istimewa /

NATUNATODAY - Buat kalian yang tinggal atau pernah datang ke Natuna tentunya pernah melewati Jalan Sihotang.

Jalan Sihotang adalah ruas jalan yang menghubungkan Jalan H. Hasan Ramli dan Jalan Hang Tuah Air Lakon.

Nama jalan Sihotang ternyata berasal dari nama salah satu Danlanud Ranai atau yang sekarang dikenal dengan sebutan Lanud Raden Sadjad.

Diceritakan Komandan Lanud Raden Sadjad (Danlanud), Kolonel Pnb Jajang Setiawan saat melakukan silaturahmi dengan wartawan yang tergabung dalam organisasi Persatuan Jurnalis Natuna (PJN) di Graha Serasan, Lanud RSA, Selasa, 18 April 2023.

Baca Juga: Tidak Ada Toleransi, Ini Langkah Tegas Panglima TNI Hadapi KKB di Papua

Awal mula dibuka atau dibangunnya jalan Sihotang, menurut cerita Kolonel Jajang, berawal dari gagasan ide dari Letkol Pnb Sumihar Sihotang yang pada saat itu menjabat Danlanud Ranai sekitar tahun 1988 sampai dengan 1990.

Sekitar awal bulan Agustus tahun 1989 Danlanud Ranai, Letkol Pnb Sumihar Sihotang melaksanakan kunjungan kerja ke Kantor Camat Bunguran Timur untuk berkoordinasi tentang rencana pembangunan jalan yang berada di Kampung Air Lakon Kelurahan Ranai.

Letkol Pnb Sumihar Sihotang Danlanud Ranai tahun 1988 sampai dengan 1990 -f/istimewa

Pertemuan tersebut menurut Danlanud RSA dihadiri oleh Danlanud Ranai Letkol Pnb Sumihar Sihotang, Camat Bunguran Timur, Edwar Mushalli dan Lurah Ranai, Anwar Saleh.

Rencana pembangunan jalan Sihotang diinisiasi mengingat saat itu kondisi jalan di Kampung Air Lakon saat itu hanya berupa jalan setapak yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, karena lahan disekitar jalan tersebut sebagian besar rawa dan saat hujan jalan tersebut tertutup banjir.

Baca Juga: Akan Ada Takbir Keliling Sambut Hari Raya Idul Fitri di Natuna, Simak Rute Yang Dilewati

Kegiatan Pengerjaan Jalan Sihotang

Selanjutnya Kolonel Jajang menceritakan, proses pengerjaan jalan Sihotang dimulai pada akhir bulan Agustus 1989, pada pengerjaan melibatkan anggota TNI AU dan masyarakat.

"Anggota Lanud Ranai, Satrad 212, Personil BKO Paskhas dan masyarakat serta pelajar SMU 1 dan Pramuka, namun pengerjaan selanjutnya dilakukan oleh anggota Lanud Ranai," terangnya.

Selama pengerjaan jalan tersebut Lanud Ranai menurunkan 20 sampai 30 personil (1 SST) setiap harinya secara bergantian mulai pukul 07.00 sampai dengan 16.00 WIB.

Pengerjaan jalan tersebut meliputi pelebaran, perataan jalan, penebangan pohon-pohon besar dan pembabatan semak-semak yang berada di sisi bahu jalan yang berada di sisi bahu jalan yang semuanya dilaksanakan secara manual.

Baca Juga: DKPP Kabupaten Natuna Jamin Keamanan Pangan Jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H

Jalan Sihotang saat ini -f/istimewa

Jalan tersebut lambat laun oleh masyarakat sekitar dinamai Jalan Sihotang hingga sekarang, karena mereka ketahui jalan tersebut dibangun oleh Danlanud Ranai, Letkol Pnb Sumihar Sihotang beserta anggotanya.

Untuk menghormati dan mengabadikan jasa dari Danlanud Ranai itu, saat ini pihak Lanud RSA sedang mengupayakan memberikan nama jalan tersebut lengkap dengan pangkat yaitu Jalan Letkol Pnb Sumihar Sihotang.

Menurut Kolonel Jajang, hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa bangga dan penghargaan atas jasa Letkol Pnb Sumihar Sihotang saat bertugas menjadi Danlanud Ranai. ***

 

Editor: Dani Ramdani

Tags

Terkini

Terpopuler