Skadron Udara 52 Pengawal Langit Natuna, Dibekali Drone Canggih CH-4, Berikut Keunggulannya

- 5 Oktober 2023, 21:53 WIB
Drone CH-4 -f/istimewa
Drone CH-4 -f/istimewa /

NATUNATODAY - Letak Natuna yang strategis baik dari segi ekonomi maupun geo politik membuat pemerintah menempatkan satuan-satuan militer di pulau yang berbatasan langsung dengan beberapa negara itu.

Salah satu satuan yang ada di Natuna adalah Skadron Udara 52, dilansir dari berbagai sumber, menyiratkan bahwa Skadron Udara 52 ini bukan skadron udara konvensional, melainkan skadron udara dengan elemen PUNA (Pesawat Udara Nirawak) atau lebih dikenal dengan sebutan drone.

Bila sebelumnya sudah berdiri Skadron udara 51 yang bermarkas di Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat dan berintikan kekuatan berupa drone intai Aerostar, maka Skadron Udara 52 akan berintikan kekuatan berupa drone CH (Chang Hong)-4 Rainbow.

Berbeda dengan Aerostar, CH-4 masuk dalam kualifikasi MALE (Medium Altitude Long Endurance) dan merupakan drone kombatan – Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV).

Baca Juga: Danlanud Raden Sadjad Jadi Inspektur Upacara Peringatan HUT Ke 78 TNI di Natuna

Dikutip dari akun Instagram @militer.udara, selain meresmikan Skadron udara 52, pada waktu itu secara bersamaan KSAU juga meresmikan Detasemen Pertahanan Udara 475, 476 dan 477 Paskhas.

“Peresmian untuk menjawab tantangan yang terkait pengembangan dan validasi organisasi, agar terwujud satuan dan sistem kerja yang semakin efektif dan efisien, dan memastikan terlindunginya kedaulatan negara di udara,” kata KSAU.

Dilansir dari berbagai sumber, Drone CH-4 sendiri belum lama ini telah meraih Sertifikat Kelaikudaraan Militer dari Kementerian Pertahanan RI.

Drone CH-4 TNI AU tersebut dapat mengudara selama 12 jam, drone CH4 memiliki keistimewaan karena selain berfungsi sebagai alat pengawasan, drone ini juga dapat melancarkan serangan menggunakan bom.

Baca Juga: Wujudkan Impian dengan Mengikuti Pendidikan Gratis Pramugari dan Pramugara Lion Air Group Periode Oktober 2023

Drone produksi China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) ini punya panjang 9 meter dan bentangan sayap 18 meter.

Jarak operasi maksimum CH-4 mencapai 250 km (Line of Sight), sedangkan bila mengandalkan koneksi satelit BLOS (Beyond Line of Sight) jarak jelajahnya bisa mencapai 1.000 km.

Sebagai persenjataan, CH-4 TNI AU mengandalkan rudal udara ke permukaan AR-2. Rudal produksi China Academy of Aerospace Aerodynamics mempunyai sistem pemandu semi active laser homing.

CH-4 punya ketinggian terbang maksimum dipatok 8.000 meter dan mampu menembak dari ketinggian 5.000 meter.

Baca Juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan Kuburkan Hiu Paus Terdampar Seberat 1 Ton di Bali

Rudal yang dipasang di drone ini dapat melesat dengan kecepatan subsonic (735 km per jam), sementara jarak luncurnya sampai 8 km. ***

Editor: Dani Ramdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah