Ketegangan Terkait Palestina: Israel Rencanakan Serangan Terhadap Gaza, WHO Merespon Kritis

15 Oktober 2023, 12:42 WIB
Sejumlah warga Gaza melarikan diri dari rumah mereka menuju bagian selatan Jalur Gaza setelah Israel memerintahkan untuk pindah ke bagian selatan dalam waktu 24 jam, di tengah konflik Israel-Palestina di Kota Gaza pada 13 Oktober 2023. /Reuters/Ahmed Zakot/

NATUNATODAY - Isu Palestina menjadi sorotan ketika militer Israel mengumumkan rencana serangan yang melibatkan operasi darat, udara, dan laut terhadap Gaza. Warga Gaza bagian utara, yang berjumlah sekitar 1,1 juta orang, diberikan peringatan untuk segera pindah ke bagian selatan dalam waktu 24 jam.

Meskipun belum ada detail jelas mengenai kapan serangan akan dilaksanakan, serangan darat Israel ke Gaza diperkirakan akan segera terjadi. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberi sinyal bahwa "tahap selanjutnya akan segera tiba."

Israel telah langsung meminta penduduk Gaza untuk meninggalkan wilayah bagian utara demi "keamanan dan perlindungan" mereka, sementara pasukan Israel berkumpul untuk persiapan serangan darat.

Namun, PBB mengecam tegas perintah tersebut dan menganggapnya "mustahil" bagi warga Palestina untuk sepenuhnya mematuhi. PBB juga memberikan peringatan bahwa seruan ini akan mengakibatkan "konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan."

Baca Juga: Shopee 10.10 Brands Festival Bikin Brand Lokal & UMKM Rasakan Peningkatan, Penjualan Lebih dari 9 Kali Lipat

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengecam keras perintah Israel untuk mengevakuasi 22 rumah sakit di Gaza utara yang merawat lebih dari 2.000 pasien. WHO menyatakan bahwa nyawa pasien yang tengah dirawat intensif, bayi yang baru lahir, dan pasien lainnya kini dalam bahaya.

"Memaksa lebih dari 2.000 pasien untuk pindah ke Gaza selatan… sama saja dengan hukuman mati," demikian pernyataan WHO.

WHO menegaskan bahwa banyak petugas kesehatan memilih untuk tetap tinggal, daripada mengambil risiko memindahkan pasien mereka yang sakit kritis, suatu tindakan yang disebut sebagai "mustahil."

Organisasi tersebut juga mengkhawatirkan keselamatan warga sipil yang mencari perlindungan di sekitar rumah sakit, mengingat risiko bom yang dapat mengancam nyawa mereka.

Baca Juga: Harok Dirantau Urang, Nada Merindu dalam Lagu Minang Klasik oleh Ipank, Lirik Lagu

WHO menutup pernyataannya dengan menyerukan kepada Israel untuk membatalkan perintah evakuasi rumah sakit di Gaza utara dan melindungi fasilitas kesehatan, tenaga medis, pasien, dan warga sipil.

Mengenai perintah evakuasi, Lyse Doucet, Kepala Koresponden Internasional BBC di Israel Selatan, menyebutkan bahwa memindahkan lebih dari satu juta orang dalam waktu sehari adalah mustahil, mengingat kerusakan infrastruktur, bahaya bom yang masih berpotensi, dan kebutuhan mendesak bagi mereka yang terluka dan rentan.

Sementara itu, Hamas, yang menguasai Gaza, mengatakan kepada warga agar tidak pindah dan menggambarkan perintah Israel sebagai "propaganda palsu." Mereka mendesak warga di sana untuk mengabaikannya.

Di sisi lain, Human Rights Watch (HRW) menuduh Israel menggunakan fosfor putih, amunisi kontroversial, dalam serangannya di Gaza dan Lebanon. Fosfor putih adalah senjata yang sangat mudah terbakar dan berbahaya jika digunakan terhadap manusia.

Baca Juga: KKP Hentikan 7 Kapal Perikanan Yang Melangar Aturan WPPNRI di Laut Natuna Utara

Israel membantah tuduhan tersebut, sementara HRW menunjukkan video dan foto yang menunjukkan indikasi penggunaan fosfor putih. Penggunaan senjata ini telah menimbulkan keprihatinan besar terkait dampaknya pada warga sipil.

Perlu diingat bahwa sebelumnya, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengumumkan bahwa mereka telah menjatuhkan ribuan bom di Gaza selama enam hari, menghantam lebih dari 3.600 sasaran.

Ketegangan di wilayah ini terus berlanjut, dan komunitas internasional mengawasi perkembangan situasi dengan cermat.***

Editor: Ridwan

Tags

Terkini

Terpopuler