Di Indonesia ada 5 jenis mangrove yang kerab ditemukan diantaranya, jenis Avicennia, Sonneratia, Ceriops, Bruguiera dan Rhizopora.
Namun berdasarkan hasil pengamatannya di lapangan, di kabupaten Natuna lebih dominan dan cocok ditanam mangrove jenis Rhizopora dan Sonnetaria.
Pada kesempatan itu, Yasir juga menjelaskan mengenai cara penyemaian bibit, bisa langsung dilakukan di area tanam maupun membuat persemaian di darat sebelum dipindah ke lokasi penanaman.
Sedangkan teknik penanaman mangrove dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sistem pengkayaan dan sistem rumpon berjarak.
"Kalau lokasi tanamnya mengarah ke laut lepas, lebih efektif kita pakai sistem rumpon berjarak agar lebih aman. Tapi kalau area tanamnya masuk sungai atau teluk sistem pengkayaan juga aman," pungkasnya.
Pria sudah berkecimpung sejak tahun 2004 ini mengatakan, setelah penanaman, sangat rentan terhadap hama seperti tritip yang dapat membuat mangrove mati karena perakarannya tidak berkembang.
"Setelah ditanam jangan ditinggal, tapi harus dirawat. Kalau dirawat saya yakin bisa hidup, selama dia belum berusia 3 tahun, itu masih rentan mati. Kalau ada yang mati segera disulam," pungkasnya.