Lanud RSA Siapkan Lahan 5 Hektar Untuk Rehabilitasi dan Konservasi Mangrove BRGM di Natuna

- 15 Maret 2024, 19:59 WIB
Danlanud RSA, Kolonel Pnb Dedy Iskandar bersama 2 pejabat BRGM, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi, Suwignya Utama (kanan) dan Kepala Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Masyarakat, C. Nugroho (kiri) -f/dani-natunatoday
Danlanud RSA, Kolonel Pnb Dedy Iskandar bersama 2 pejabat BRGM, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi, Suwignya Utama (kanan) dan Kepala Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Masyarakat, C. Nugroho (kiri) -f/dani-natunatoday /

NATUNATODAY - Kawasan Lanud Raden Sadjad (RSA) akan menjadi bagian dari lokasi konservasi dan rehabilitasi mangrove Badan Restoransi Gambut dan Mangrove (BRGM) di Natuna.

Hal ini disampaikan oleh Danlanud RSA, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, bahwa di sekitar bibir pantai Lanud RSA ada sekitar 5 Hektar lahan yang mau direhabilitasi.

Danlanud menyampaikan kerjasama dengan BRGM merupakan kerjasama yang pertama kali dilakukan dengan TNI AU dan ini sudah menjadi prioritas dari Mabes AU.

"Kita berusaha mendukung semaksimal mungkin dengan cara memberikan fasilitas tempat tinggal peserta, fasilitas pelatihan dan sebagainya menyangkut kebutuhan peserta," ucap Danlanud kepada media didampingi 2 pejabat BRGM, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi, Suwignya Utama dan Kepala Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Masyarakat, C. Nugroho di Graha Serasan Lanud RSA, Jumat, 15 Maret 2024.

Baca Juga: Fokus RPP ASN Salah Satunya Fokus Perjuangkan Nasib Honorer Jadi PPPK

Rehabilitasi mangrove di lingkungan Lanud RSA juga menurut Danlanud tidak semata-mata kepentingan lingkungan hidup akan tetapi juga kepentingan pertahanan dan keamanan.

Danlanud berharap, ke depan semoga kerjasama tersebut bisa berkelanjutan, sehingga wilayah Lanud RSA tidak abrasi dan masyarakatnya berkualitas.

Sementara itu, Kepala Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Masyarakat, BRGM C. Nugroho, menyampaikan sekitar 50 Hektar lahan mangrove akan direhabilitasi oleh 7 kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Natuna.

Nugroho mengatakan, latar belakang dipilihnya Natuna sebagai lokasi Sekolah Lapang Masyarakat Mangrove oleh Badan Restorasi Gambut Masyarakat (BRGM) karena kita ada kerjasama dengan TNI AU dan ini merupakan yang pertama kali.

Baca Juga: Terkait Nasib 1,7 Juta Honorer, Benarkah Tes Hanya Formalitas Saja?Ini Jawaban Menpan RB

Selain itu Natuna merupakan beranda terdepan NKRI, perlu dijaga agar pulaunya tidak tergerus karena abrasi laut. Ini sudah menjadi prioritas kami untuk mempersiapkan penanaman mangrove .

Ditambahkannya ada 7 desa yang akan dilakukan rehabilitasi hutan mangrove. Perlu diketahui selain rehabilitasi Mangrove menurutnya kegiatan juga akan menggarap apa saja yang bisa dimanfaatkan dari pohon mangrove secara ekonomis.

Dalam kegiatan sekolah mangrove itu menurutnya akan mendatangkan pemateri bagaimana tata cara pemanfaatan hutan mangrove, agar bisa diolah menjadi pewarna kain batik misalnya dan memiliki dampak ekonomis.

Hal ini diharapkan akan menambah penghasilan masyarakat tanpa merusak pohonnya. Sehingga habitat ikan maupun kepiting yang ada disana bisa berkembang dengan baik.

Baca Juga: Profil Sekda Kota Bandung Ema Sumarna Tersangka Baru Kasus Bandung Smart City

"Kemarin hasil batiknya sudah kita tunjukkan saat adanya pertemuan kepala-kepala negara dengan pemerintah," ujarnya.

Sementara untuk kelompok masyarakat nantinya akan kita kasih upah kerjanya pengganti upah hariannya, karena sudah bekerja di lokasi yang sudah ditentukan. Nanti upahnya kita transfer langsung lewat rekening masing-masing.

Ditambahkannya, jika BRGM telah bekerjasama di 9 Provinsi. Salah satunya Kepri tepatnya di Kabupaten Natuna. Tahun ini kita bergerak besar-besaran.***

Editor: Dani Ramdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x