Fenomena Aphelion Bikin Cuaca di Indonesia Lebih Dingin, Begini Penjelasan BMKG

- 7 Juli 2023, 18:56 WIB
Dampak Fenomena Aphelion terhadap Cuaca di Indonesia. Begini Penjelasan BMKG -f/istimewa/pixabay/BlenderTimer
Dampak Fenomena Aphelion terhadap Cuaca di Indonesia. Begini Penjelasan BMKG -f/istimewa/pixabay/BlenderTimer /

NATUNATODAY - Beredar pesan broadcast di media sosial bahwa cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion.

Berdasarkan rilis yang diterima Natuna Today dari BMKG pada, Jumat, 7 Juli 2023. Dijelaskan bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya.

Informasi tersebut tersebar dengan sangat cepat dan cukup meresahkan masyarakat. Sebenarnya fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

Baca Juga: Kades Pasti Berbunga-bunga, 9 Fraksi Sepakat Anggota DPR RI Ini Sampaikan 2 Point Penting RUU Desa

Sementara itu kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion. Saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi.

Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan bumi.

Fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September).

Baca Juga: Dilaunching Kasal, Armada Baru KRI Tuna Siap Perkuat Lantamal I Belawan

Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT berada pada musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.

Halaman:

Editor: Dani Ramdani

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x