Sri Mulyani Klaim APBN 2023 per Februari Surplus, Ironis di Daerah Malah Kesulitan Keuangan?

- 18 Maret 2023, 12:04 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati-f/istimewa
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati-f/istimewa /

NATUNATODAY.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan optimisnya APBN 2023 akan terus menunjukan kinerja positif.

Dikutip dari akun Instagram resmi miliknya, Sabtu, 18 Maret 2023. Sri Mulyani mengungkapkan kondisi APBN 2023 sampai akhir Februari 2023.

"Meski kondisi global masih dihadapkan pada peningkatan tekanan geopolitik, tingginya inflasi dan suku bunga, serta volatilitas pasar keuangan, APBN hingga akhir Februari 2023 terus menunjukan kinerja positif," ucap Sri Mulyani.

Baca Juga: Manjakan Mata Dengan Hamparan Bebatuan Berusia Ratusan Juta Tahun di Objek Wisata Batu Kasah

Sri Mulyani juga mengungkapkan pendapatan negara dari sektor pajak p tumbuh diatas target yang harus dicapai.

"Pendapatan negara telah terkumpul sebagai Rp419,6 Triliun (Tumbuh 38,7% yoy) atau 17% dari target APBN dalam 2 bulan pertama tahun 2023, utamanya ditopang oleh penerimaan pajak mencapai Rp279,98 Triliun (tumbuh 40,35% yoy)," tambah Sri Mulyani.

Sementara itu pendapatan sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menunjukan kinerja yang positif.

Baca Juga: Ketua Karang Taruna Serasan Adek Pelimpak Apresiasi Penanganan Bencana Longsor Oleh Pemerintah

"PNBP kita sebesar Rp104,5 Triliun (tumbuh 86,6% yoy).
Belanja negara tumbuh secara disiplin dengan realisasi sebesar Rp287,8 Triliun (tumbuh 1,8% yoy) atau 9,4% dari target APBN," terang Menkeu.

Kondisi tersebut menurut Sri Mulyani, APBN hingga akhir Februari 2023 masih mencatatkan surplus sebesar Rp131,8 Triliun (0,63% terhadap PDB) dan keseimbangan primer sebesar Rp182,2 Triliun.

Menkeu juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 diprediksi tetap stabil.

Baca Juga: 5 Korban Longsor Serasan Anggota Aktif BPJS Ketenagakerjaan Terima Santunan Total Rp1,2 Miliar

IPK optimis di tingkat 122,4 - menunjukan kondisi baik menjelang puasa dan hari raya idul Fitri. PMI ekspansif 18 bukan berturut-turut.

Pertumbuhan kredit tetap positif baik untuk konsumsi, investasi, dan modal kerja.

Secara keseluruhan tahun 2023, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap terjaga baik dan tumbuh di level 5,0%-5,3%, meskipun sisi ekspor dan impor mulai terkoreksi.

Baca Juga: Berhasil Kelola APBD Ansar Terima Dua Penghargaan Sekaligus dari Kemendagri

"Oleh karena itu kita tetap perlu waspada," tambahnya.

Terakhir Sri Mulyani menyampaikan ketidak pastian global ke depan masih cukup tinggi, itu yang harus kita cermati.

"APBD akan tetap diandalkan sebagai peredam tekanan global yang solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi," pungkasnya.

Baca Juga: Undang Bupati, Warga Air Nusa Baca Doa Tolak Bala Mohon Dijauhkan Dari Bencana

Surplusnya APBN berbanding terbalik dengan kondisi keuangan di daerah, tidak jarang pelaksanaan APBD dalam beberapa tahun terakhir ini terseok-seok hanya karena menunggu transfer dana dari pusat.

Terlihat dari beberapa kegiatan yang belum dilaksanakan, bahkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) terpaksa harus dibayar menyicil kepada para pegawai, termasuk kegiatan yang berkaitan dengan kerjasama dengan pihak ketiga. ***

Editor: Dani Ramdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x