ISDS Gelar Lomba Menulis Terkait Isu Konflik di Laut China Selatan, Berikut Nama-nama Juaranya

- 2 Juli 2024, 21:25 WIB
ISDS Gelar Lomba Menulis Terkait Isu Konflik di Laut China Selatan, Berikut Nama-nama Juaranya
ISDS Gelar Lomba Menulis Terkait Isu Konflik di Laut China Selatan, Berikut Nama-nama Juaranya /

NATUNATODAY - Meski tidak menjadi claimant states, Indonesia harus siaga menjaga Laut China Selatan sebagai laut yang stabil dan damai. Saat ini, ada enam negara yang terlibat dalam aksi saling klaim wilayah di Laut China Selatan.

Keenam negara tersebut, yaitu Tiongkok, Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Panglima Komando Armada I, TNI AL Laksamana Muda TNI Dr. Yoos Suryono Hadi, M.Tr (Han)., M.Tr. Opsla mengatakan hal itu dalam Webinar Hybrid dengan tema “Ancaman Konflik di Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia” yang diselenggarakan Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) sekaligus dalam rangka Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Kedaulatan ISDS di Butteria, Jln. H.O.S. Tjokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2024.

​Menurut Yoos, TNI tidak bisa sendiri dalam menjaga kedaulatan di Kepulauan Natuna, melainkan harus bahu membahu bersama masyarakat. Selama ini, TNI telah bekerjasama dengan masyarakat terutama di sekitar Kepulauan Natuna sebagai bagian dari strategi effective occupation.

Yoos sangat menyambut baik penyelenggaraan lomba menulis terkait isu konflik di Laut China Selatan sebagai bagian dari upaya meningkatkan pemahaman Masyarakat terhadap masalah di kawasan tersebut.

Baca Juga: Danlanud RSA Pimpin Rapat Persiapan Natuna Geopark Ride 2024 untuk Promosi Pariwisata dan Eksistensi NKRI

“Terutama masyarakat di Natuna sangat responsif dan bekerjasama dengan kita dalam penegakan kedaulatan ini. Jangan sampai Natuna seperti Sipadan. Walaupun kita gak masuk jadi claimant state, tapi kita harus tetap disana,” tuturnya.

​Pada kesempatan itu, ISDS mengumumkan pemenang lomba dari semua kategori. Menurut Ketua Panitia sekaligus Co Founder ISDS, Dwi Sasongko M.HI, proses pengumpulan karya berlangsung sejak 4 Maret hingga 31 Juni pukul 23.59 WIB.

Adapun Dewan Juri lomba terdiri dari Duta Besar RI untuk Filipina Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo; Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksamana Madya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, ST., M.Sc., DESD., IPU., ASEAN.Eng; dan Co Founder ISDS Edna Caroline.

Melalui lomba tersebut, ISDS berharap dapat menggali pemikiran, pandangan, serta solusi dari masyarakat mengenai ancaman konflik di Laut China Selatan dan dampaknya terhadap kedaulatan Indonesia. Dengan demikian, kita dapat membangun kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah negara kita.

Halaman:

Editor: Dani Ramdani

Sumber: Indonesia Strategic and Defence Studies


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah