Presiden Jokowi Dorong Kewaspadaan Hadapi Bencana Akibat Perubahan Iklim

- 2 Maret 2023, 14:41 WIB
Presiden Jokowi Dorong Kewaspadaan Hadapi Bencana Akibat Perubahan Iklim-f/Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi Dorong Kewaspadaan Hadapi Bencana Akibat Perubahan Iklim-f/Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden /

NATUNATODAY.com - Presiden Joko Widodo mengatakan frekuensi bencana alam di Tanah Air naik 81 persen dari tahun 2010.

Saat ini dunia menghadapi perubahan iklim yang menyebabkan frekuensi bencana alam naik drastis secara global, termasuk Indonesia.

“Kita ini tidak hanya urusan banjir, tidak hanya urusan gunung berapi yang meletus, bukan hanya urusan tanah longsor, yang lebih sering adalah gempa bumi dan bencana alam maupun non-alam lainnya yang kita hadapi,” ucap Presiden dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2023 di Jakarta International Expo, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.

Baca Juga: Disambut Asisten 1 Ustadz DR Habib Muhammad Bin Husain BSA Tiba di Natuna

Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa siaga dan waspada menjadi kunci yang harus dipersiapkan dan dikelola dengan baik, utamanya dalam tahap prabencana.

Menurut Presiden, edukasi dan pelatihan kepada masyarakat menjadi langkah antisipasi yang harus menjadi prioritas.

“Bagaimana menyiapkan masyarakat, bagaimana mengedukasi masyarakat, bagaimana memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat untuk langkah-langkah antisipasi itu harus menjadi prioritas untuk meminimalisasi korban maupun kerugian,” tambahnya.

Baca Juga: Usulan Gubernur Disetujui Menteri KKP Terkait Pernerbitan KKPRL Rumah Nelayan Diatas Laut

Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya menyiapkan skenario secara detail apabila terjadi bencana.

“Kalau pas terjadi misalnya gunung berapi larinya ke mana, kalau pas ada gempa bumi larinya ke mana, seperti ini secara detail yang sering kita abai. Pas ada bencana kita pontang-panting, begitu sudah rampung ya rampung,” lanjutnya.

Selanjutnya, terkait dengan tata ruang dan konstruksi, Presiden meminta pemerintah daerah kembali memperhatikan konstruksi bangunan, utamanya di daerah-daerah yang rawan terjadi bencana.

Baca Juga: Pesan Gubernur Ansar Saat Hadiri Wisuda Universitas Terbuka Batam

Kepala Negara juga meminta agar daerah mulai menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan konstruksi bangunan antigempa.

“Bukan hanya bangunan yang bertingkat, tetapi bangunan yang tidak bertingkat pun harus diwajibkan dan mulai diarahkan terutama di daerah-daerah yang rawan gempa itu agar menggunakan kontruksi yang antigempa,” kata Presiden. ***

Editor: Dani Ramdani

Sumber: Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x