Seorang Jemaah Haji Lansia Asal Embarkasi Batam Terkena Serangan Jantung, Begini Kondisinya Saat ini

4 Juni 2023, 20:04 WIB
Ilustrasi kondisi penanganan kesehatan jemaah haji -f/istimewa /

NATUNATODAY - Kementerian Agama melalui Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) menangani seorang jamaah haji berusia 75 tahun yang mengalami serangan jantung.

Jemaah haji tersebut yang tergabung dalam kloter 1 Embarkasi Batam (BTH01) mengalami serangan jantung di sekitar areal Mataf (tempat thawaf lantai dasar), Jumat, 2 Juni 2023.

Dengan sigap dua dokter dari Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) yaitu dr. Lebriandy dan dr. Sarah berada di lokasi.

Baca Juga: Asal Muasal Nama Pulau Natuna, Catatan Pendeta Cina I TSING Tahun 671 Masehi

Kedua dokter itu lantas memberikan pertolongan pertama pada Jemaah tersebut.

Dilansir dari website resmi Kementerian Agama pada Minggu, 4 Juni 2023, Jemaah tersebut lantas diberikan obat pereda nyeri, berupa Paracetamol dan obat maag Ranitidine.

Namun Jemaah tersebut masih mengeluh kesakitan dan dari tubuhnya keluar keringat dingin dan nyeri pada dada yang sangat hebat seperti ditekan.

Baca Juga: Koordinasi Bupati dengan PLN Buahkan Hasil, 16 Juni Akan Datang Mesin 2,7 Mega Watt

Melihat kondisi ini, tim PKP3JH lantas mengevakuasi Jemaah ke klinik yang berada di Masjidil Haram.

Lantas pada pukul 23.30 waktu arab saudi pasien dirujuk ke Ajyad Hospital.

Namun, Ajyad Hospital mengalami keterbatasan dalam hal atas penunjang medis yang masih belum lengkap.

Baca Juga: Open Turnament Genting Pulur Cup III Ditutup Sekda Anambas, Berikut Daftar Juaranya

Kemudian pada pukul 23.50 waktu arab Saudi Jemaah akhirnya dirujuk ke RS King Abdullah.

“Kami saat itu memang berkejaran dengan waktu yang genting. Sebab, ini berkaitan dengan nyawa manusia yang terkena serangan jantung,” terang dr. Lebri.

Selanjutnya, dr. Lebri menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan dokter dari RS King Abdullah mendiagnosa Jemaah denga STEMI Extensive Anterior Wall.

Baca Juga: Dua Negara Hadir di Festival Internasional Forklore Padang Melang Tahun 2023

Terjadi karena kerusakan otot jantung yang disebabkan adanya penyumbatan plaque pada pembuluh dara arteri korener jantung.

“Sehingga dibutuhkan tindakan pemasangan ring jantung oleh dokter jantung dengan tujuan untuk membuka sumbatan plaque pembuluh darah koroner jantung tersebut agar jantung bisa berfungsi normal kembali,” papar dr. Lebri.

Dr. Lebri menambahkan jemaah ini diketahui memiliki riwayat diabetes melitus, hipertensi, dan merokok.

Baca Juga: Populasi Sapi Melimpah, Natuna Jadi Pemasok Hewan Qurban di Kepri

Sehingga memerlukan penanganan yang cepat dan berpacu dengan waktu. Bahkan saat di bangsal perawatan jantung RS King Abdullah, pasca pasang ring jantung, pasien mengalami henti denyut nadi.

"Saat itu tim dokter segera melakukan CPR+DC shock, dan kondisi pasien saat ini Alhamdulillah sudah stabil dan akan rawat jalan," pungkasnya. ***

Editor: Dani Ramdani

Tags

Terkini

Terpopuler