Selain Papua Ternyata Status Siaga Tempur Pernah Dilakukan di Natuna

19 April 2023, 03:19 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat konferensi pers di Timika Papua -f/istimewa /



NATUNATODAY - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan status operasi di Papua menjadi siaga tempur.

Keputusan ini diambil setelah satu personel atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur dalam penyerangan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) atau sering disebut juga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB

Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan status siaga tempur sebelumnya pernah dilakukan di Natuna, perbedaannya di Natuna Siaga Tempur Laut kalau di Papua Siaga Tempur Darat.

Baca Juga: Cerita Sihotang, Mantan Danlanud Ranai Yang Namanya Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Natuna

“Artinya ditingkatkan dari yang tadi itu soft approach menghadapi serangan yang seperti ini, yang seperti terjadi tanggal 15 April lalu,” kata Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa, 18 April 2023.

Selanjutnya Yudo Margono menjelaskan peningkatan menjadi siaga tempur untuk pasukan yang bertugas dalam operasi, sehingga, naluri tempurnya terbangun.

Namun demikian Yudo mengatakan pihaknya tetap mendahulukan operasi penegakan hukum dengan soft approach.

Baca Juga: Tidak Ada Toleransi, Ini Langkah Tegas Panglima TNI Hadapi KKB di Papua

Namun dengan tewasnya 1 prajurit TNI maka statusnya ditingkatkan menjadi siaga tempur.

“Tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di wilayah tertentu ya kita ubah menjadi operasi siaga tempur,” pungkasnya.

Siaga Tempur di Natuna

Baca Juga: Akan Ada Takbir Keliling Sambut Hari Raya Idul Fitri di Natuna, Simak Rute Yang Dilewati

Dikutip Natuna Today dari Antara pada Selasa, 18 April 2023, Yudo Margono sempat mengomandoi operasi siaga tempur di Laut Natuna Utara saat dirinya masih menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) saat masih berpangkat Laksamana Madya.

Saat itu Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Republik Indonesia (KRI) dalam posisi siaga tempur pengamanan Laut Natuna, Kepri, sebagai upaya penegakan kedaulatan negara.

Saat Yudo di Natuna Dua KRI yaitu KRI Teuku Umar dan KRI Tjiptadi diberangkatkan ke lokasi yang diduga terdapat kapal pengawas laut Cina dan Kapal Ikan Asing.

Baca Juga: Tanggapan KPK Soal Dugaan Muhammad Adil Gadaikan Kantor Bupati Meranti Ke Bank Senilai Rp100 Miliar

"Operasi ini kita melibatkan semua unsur, baik darat, laut dan udara," ujarnya menegaskan.

Saat itu juga, Yudo Margono berpesan dalam menjalankan operasi, ia mengingatkan kepada prajuritnya untuk tidak terpancing.

Prajurit diminta untuk mengutamakan cara persuasif agar 30 kapal pencari ikan dan 3 kapal Coast Guard China keluar dari laut Natuna. ***

 

Editor: Dani Ramdani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler