Tidak Ada Toleransi, Ini Langkah Tegas Panglima TNI Hadapi KKB di Papua

18 April 2023, 15:04 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat menggelar jumpa pers di Mimika, Timika, Papua Tengah pada Selasa, 18 April 2023 /Muhammad Rafiq/Dok.Pri

NATUNATODAY - Gugurnya prajurit TNI saat bertugas di Papua akibat diserang Kelompok Separatis Teroris (KST) membuat Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono merubah strategi operasi di Papua menjadi saga tempur.

Yudo Margono minta, pasukannya yang ditempatkan di Papua untuk tidak memberikan toleransi kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Yudo menambahkan hal ini berlaku untuk semua prajurit TNI termasuk yang sedang menjalankan operasi pencarian Pilot Susi Air yang sampai saat ini belum berhasil diselamatkan.

Baca Juga: Akan Ada Takbir Keliling Sambut Hari Raya Idul Fitri di Natuna, Simak Rute Yang Dilewati

Akhir-akhir diketahui intensitas penyerangan KKB sangat masif dan tidak segan-segan menyerang prajurit TNI, termasuk yang sedang melakukan upaya penyelamatan Pilot Susi Air yang sampai saat ini masih disandera.

Penyerangan tersebut mengakibatkan satu orang prajurit TNI bernama Pratu Miftahul Arifin dilaporkan meninggal dunia usai terlibat kontak tembak dengan kelompok KKB.

Dalam kejadian kontak tembak tersebut dikabarkan 4 dari 35 prajurit TNI yang berada dalam misi itu dilaporkan mengalami luka-luka dan dikabarkan selamat.

Baca Juga: DKPP Kabupaten Natuna Jamin Keamanan Pangan Jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H

Dilaporkan juga terdapat 4 personel TNI masih belum terkonfirmasi.

Panglima TNI meminta agar operasi yang dilaksanakan di Papua diubah menjadi siaga tempur.

"Artinya, seluruh prajurit dalam operasi harus siap bertempur," ucap Yudo Margono dikutip Natuna Today dari SuaraJayapura.com pada Selasa, 18 April 2023.

Baca Juga: Tanggapan KPK Soal Dugaan Muhammad Adil Gadaikan Kantor Bupati Meranti Ke Bank Senilai Rp100 Miliar

Pertimbangan yang diambil Yudo Margono sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan bersama Kasad TNI AD, Pangkostrad dan Danjen Kopasus terkait operasi yang sedang berjalan saat ini.

“Sebelumnya dijalankan dengan operasi penegakan hukum soft approach, tapi karena situasinya seperti ini maka kami ubah menjadi operasi siaga tempur," jelasnya Yudo.

Meski begitu, operasi teritorial hingga komunikasi sosial tetap dilaksanakan seperti sebelumnya dan tidak ada penambahan pasukan.

Baca Juga: Tanggapan KPK Soal Dugaan Muhammad Adil Gadaikan Kantor Bupati Meranti Ke Bank Senilai Rp100 Miliar

"Tidak ada penambahan pasukan," pungkas Yudo Margono. ***

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya sudah diterbitkan di SuaraJayapura.com dengan judul "Tidak Ada Toleransi kepada KKB, Panglima TNI Ubah Jadi Operasi Siaga Tempur"

Editor: Dani Ramdani

Tags

Terkini

Terpopuler